Viral Video Tes Corona di Rumah Mewah Dihadiri Ketum PSSI Hingga Mobil Besar Dari Rumah Sakit! Netizen: Uang Bisa Membeli Prioritas

 Masyarakat dibuat heboh dengan video petugas medis melayani tes virus corona di rumah mewah yang viral di media sosial. Dalam video itu terlihat juga Ketua Umum PSSI, Komjen Pol Mochammad Iriawan (Iwan Bule) berseragam polisi turut meninjau tes medis tersebut.

Dalam video berdurasi 1.30 menit itu memperlihatkan sebuah bus besar putih bertuliskan 'pelayanan kesehatan' terparkir di halaman depan rumah. Seorang pria yang merekam video pun menjelaskan tujuan kehadiran bus kesehatan itu.

Sponsored Ad

"Tujuannya adalah buat tes Covid-19, seluruh karyawan, keluarga besar, anak, cucu, semuanya, pembantu, supir, sekuriti" ujar pria yang merekam video tersebut.

Menanggapi viralnya video ini, Komisioner Ombudsman Alvin Lie melalui pesan instant Whatsapp yang diterima oleh Suara.com menyebut, praktik semacam ini sangatlah tidak adil untuk rakyat Indonesia dan amat sangat diskriminatif.

View this post on Instagram

Heboh Tes Corona di Rumah Mewah ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ . Pengusaha properti Jerry Hermawan Lo melakukan tes Corona di kediamannya, Gading Serpong, Selasa (24/3). Tes itu jadi viral di media sosial dan membuat publik heboh. . Melihat ini, Jerry angkat bicara. “Saya memang melakukan tes darah dan rongent untuk keluarga dan karyawan,” ujar JHL, sapaan Jerry, Rabu (25/3). . JHL membeberkan, tes kesehatan tersebut menggunakan klinik mobile medis dari rumah sakit swasta, yakni RS Royal Progres, yang beralamat di Jalan Danau Sunter Utara Paradise 1, Jakarta Utara. "Jadi, tidak benar bahwa tes kesehatan itu merupakan hasil bantuan dari pemerintah," tegasnya. . JHL mengaku kesulitan untuk mendapatkan kit test Covid-19. Padahal, sekitar dua pekan lalu, dia pernah melakukan perjalanan ke Singapura untuk keperluan bisnisnya. . Selain itu, saat ini salah satu cucu JHL juga sedang sakit di RS Bethsaida, Gading Serpong. Karenanya, JHL langsung memanggil dr. Fredy dari RS Royal Progress. “Saya ingin mengecek darah dan rontgen keluarga saya agar mendapatkan hasil yang jelas,” tutur JHL. . Ada pun jumlah orang yang diperiksa dalam tes kesehatan itu sebanyak 80 orang. Mereka terdiri dari keluarga di rumah, karyawan kantor, sopir, pembantu, dan security. . Artikel : rmco.id

Sponsored Ad

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on

Selanjutnya, atas nama Ombudsman sebagai lembaga yang mengawasi pelayanan publik, Alvin Lie dengan tegas menyatakan bahwa praktik semacam ini harus dihentikan. Selengkapnya, tonton dalam video ini


Sumber: Linetoday

Kamu Mungkin Suka