Sebelum Waffat Soeharto Pernah Prediksi Kondisi Indonesia di Tahun 2020, Sebut Negara Bisa Hancur Karena Hal Ini!

Sebuah video presiden kedua RI Soeharto ketika sedang berpidato sempat viral di media sosial.

Diketahui, video tersebut diambil saat temu wicara Presiden Soeharto pada acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya, pada 23 November 1995 silam.

Kala itu, Soeharto mengatakan nantinya di tahun 2020 bangsa Indonesia akan menghadapi liberalisasi atau perdagangan bebas.

Sponsored Ad

Terhitung pada saat itu, menurut Soeharto, Indonesia sebagai negara berkembang harus siap.

Anak-anak atau pelajar harus sudah dipersiapkan untuk mencintai Tanah Air.

Termasuk di dalamnya mencintai produk negeri.

"Maka hanya dengan mencintai tanah air, para remaja yang akan hidup di tahun 2020 akan menjadi benteng. untuk mempertahankan dari pada keberlangsungan hidup negara dan bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut, Soeharto mengatakan, apabila pemuda lebih kesemsem dengan produk luar negeri, maka akan hancur sebuah negara.

Sponsored Ad

"Jika pemuda nanti kesemsem dengan produk yang murah namun hasil produksi luar negeri atau impor, hancur daripada bangsanya. Karena produk dalam negeri tidak ada yang beli, pabriknya tutup, lantas semuanya tidak bisa bekerja, tidak bisa makan," sambungnya.

Soeharto mengatakan, semua jenjang pendidikan harus mampu mempersiapkannya.

Bukan karena curang, tetapi untuk menyelamatkan negara.

Saat itu, Soeharto yakin Indonesia akan mampu bersaing dari perdagangan bebas liberalisasi global tersebut.

Sponsored Ad

Namun, seandainya tidak, senjatanya adalah timbulkan jiwa nasionalisme.

Dalam video itu, Soeharto juga memberikan penjelasan tentang kepemudaan.

Soeharto menyampaikan pemuda bangsa perlu digodok untuk menjadi generasi emas dan menjadi kader-kader bangsa.

Soeharto pun mengaku bahwa pihaknya sudah menyebarkan para pemuda di tiap-tiap provinsi.

Setiap pemuda yang tersebar itu memiliki mata dan telinga untuk mengetahui seluruh wilayah Indonesia.

Bila para pemuda-pemuda itu berkumpul kemudian berdiskusi bertukar untuk pengalaman, mereka bisa menyampaikan aspirasi berdasarkan pengalamannya berada di daerahnya masing-masing.

Sponsored Ad

Kemudian dari sanalah ditemukan hasil dan cara terbaik.

Soeharto mengatakan, hal itu merupakan modal terbaik dalam menyiapkan diri sebagai kader-kader bangsa.

"Yang penting yang pertama, karena akan timbul jiwa kepahlawanannya jika mencintai tanah airnya," ujar Soerhato.

Setelah mengetahui seluruh keadaan provinsi pasti akan mencintai tanah airnya.

"Jika sudah mencintai tanah airnya, tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai pemuda untuk dapat mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara dalam keadaan membangun, apalagi dalam keadaan bahaya," papar Soeharto.

Setelah itu, Soeharto menjelaskan prediksi bahwa para pemuda bangsa itu pun harus menghadapi liberalisasi atau perdagangan dunia.

Dalam persaingan yang ketat, Soeharto menjelaskan bahwa para pemuda harus cinta produk negeri.


Sumber: Grid

Kamu Mungkin Suka