Ini Alasan Istana Baru Publikasikan Video Jokowi Marah-marah ke Menteri, Rocky Gerung Sindir : Marah kok Pakai Teks!

Istana mengunggah arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo di dalam sidang kabinet paripurna pada Kamis 18 Juni 2020 lalu. Namun, video arahan Jokowi tersebut baru diunggah oleh Sekretariat Presiden pada Minggu 28 Juni 2020.

Berselang 10 hari, publik pun bertanya-tanya kenapa baru kemarin pihak Istana mempublikasikan arahan Jokowi yang terlihat marah-marah terhadap menterinya itu. Apa alasan Istana?

Sponsored Ad

1. Sidang kabinet bersifat internal dan tidak bisa langsung dipublikasikan

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan bahwa saat itu sidang kabinet paripurna memang bersifat internal. Sehingga tidak bisa langsung dipublikasikan.

Sponsored Ad

"Namun setelah kami pelajari pernyataan presiden, banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru di-published," ujar Bey dalam keterangan persnya, Senin (29/6).

2. Pihak Istana mempelajari arahan Jokowi sebelum dipublikasikan

Meski begitu, Bey mengatakan pihaknya tidak langsung memutuskan untuk mempublikasikan video tersebut. Tetapi perlu juga banyak pertimbangan sebelum akhirnya dipublikasikan.

Sponsored Ad

"Kami pelajarinya agak lama juga, pelajari berulang-ulang," ucapnya.

3. Jokowi jengkel pada kinerja menterinya dan ancam akan reshuffle

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat merasa jengkel terhadap kinerja para menterinya dalam menangani virus corona atau COVID-19. Dalam video berdurasi 10 menit itu, Jokowi mengungkapkan bahwa kinerja para menterinya tidak ada progres signifikan dan ia pun mengancam untuk melakukan reshuffle kabinet.

Sponsored Ad

"Bisa saja membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ujar Jokowi dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6).

Jokowi menilai nihilnya progres signifikan dari kinerja para menteri ini terlihat dari lambatnya belanja anggaran penanganan COVID-19. Salah satunya yang disinggung oleh Mantan Wali Kota Solo ini soal anggaran penanganan COVID-19 sektor kesehatan sudah disiapkan Rp75 triliun.  Dari angka tersebut, baru 1,53 persen yang sudah diserap.

Sponsored Ad

"Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya. Karena uang beredar akan semakin banyak, konsumsi masyarakat nanti akan naik. Saya beri contoh, bidang kesehatan itu dianggarkan Rp75 triliun. Rp75 triliun baru keluar 1,53 persen coba," tuturnya.

Selain bidang kesehatan, Jokowi juga menyoroti penyaluran bantuan sosial sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak COVID-19. Menurut Jokowi, proses penyaluran bansos tersebut sudah 'lumayan', tapi dia meminta harusnya kinerja menterinya lebih dari itu.

Sponsored Ad

"Bansos yang ditunggu masyarakat segera keluarkan. Kalau ada masalah lakukan tindakan-tindakan lapangan. Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini extra ordinary. Harusnya 100 persen," ungkap Jokowi.

Tak hanya itu, bidang ekonomi juga disinggung oleh Jokowi. Pria kelahiran Solo ini meminta agar seluruh stimulus yang sudah disiapkan segara direalisasikan. Khususnya, stimulus yang menyasar pelaku UMKM. 

"Usaha mikro, usaha kecil, menengah, usaha gede, perbankan, semuanya yang berkaitan dengan ekonomi. Manufaktur, industri, terutama yang padat karya. Beri prioritas pada mereka supaya gak ada PHK. Jangan sudah PHK gede-gedean, duit serupiah pun belum masuk ke stimulus ekonomi kita," kata Jokowi.

Sponsored Ad

Sindir Jokowi Marahi Menteri-Menteri, Rocky Gerung: Marah kok Pakai Teks

Akademisi Rocky Gerung memberikan sindiran keras terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ancam reshuffle kabinet hingga memarahi menterinya. Rocky Gerung sindir Jokowi marah tapi pakai teks.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui akun Twitter miliknya @rockygerung_rg. Ada beberapa cuitan yang ia buat untuk menyindir Jokowi.

"Marah tapi pakai teks. Memang tempurung kosong," kata Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com, Senin (29/6/2020).

Sponsored Ad

Dalam cuitannya yang lain, Rocky kembali memberikan sindiran pedas. Rocky mengaitkannya dengan dungu, kata khas yang sering diucapkan oleh Rocky.

"Marah pakai teks. Dungu tanpa teks. Sial lu, ndro," ungkapnya.

Pada cuitan selanjutnya, sindiran yang ditujukan untuk Jokowi semakin menguat. Menurut Rocky, Jokowi marah dalam sidang kabinet karena isu stimulus ekonomi, bukan karena ada banyak nyawa rakyat yang melayang akibat Covid-19.

"Beliau marah karena isu stimulus ekonomi. Bukan karena banyak nyawa berguguran karena pandemi. Pemimpin kerdil #negeridikolam," tutur Rocky Gerung.

Sponsored Ad

"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.

Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.

Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.

"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.


Sumber: LinetodaySuara

Kamu Mungkin Suka