Nekat Mudik Saat Situasi Tak Izinkan Keluar, Siap-Siap Ini Sankksinya! Nomor 2 Otomatis Status Pemudik Jadi ODP

Gubernur Jabar Ridwan Kamil melarang warganya untuk mudik di tengah pandemi Covid-19, khususnya bagi yang merantau ke wilayah episentrum Covid-19.

Larangan itu diunggah pria yang akrab disapa Emil itu melalui akun Instagramnya, ada empat poin yang dicantumkan. Di antaranya dilarang mudik di tengah wabah Covid-19, kemudian pencantuman otomatis status orang dengan pemantauan (ODP) bagi yang memaksa mudik.

Sponsored Ad

Poin berikutnya, jika berstatus ODP maka harus mengisolasi diri selama 14, dan terakhir Polda Jabar akan mengambil tindakan hukum jika ODP tak melakukan isolasi diri.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Hery Antasari mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan sinyal terkait pelarangan mudik awal ini.

Sejauh ini, kebijakan mudik masih agak longgar namun harus disertai kewaspadaan yang tinggi. Terutama bagi warga yang pulang dari DKI Jakarta yang menjadi titik penyebaran Covid-19 terbanyak di Indonesia."Kemenhub arahnya ke sana, tapi Jawa Barat sudah mengkampanyekan untuk jangan mudik," katanya Jumat (27/3/2020).

Sponsored Ad

"Dia harus isolasi 14 hari, jika tidak ada isolasi Polda Jabar akan mengambil tindakan hukum, ini sudah disampaikan Pak Gubernur," tuturnya. 

Ia mengakui buntut dari diliburkannya sekolah, bekerja dari rumah dan pembatasan aktivitas di Jakarta membuat warga dari beberapa daerah di Jabar pulang kampung. Seperti ODP di Kabupaten Sumedang yang melonjak ke angka 1833 orang.

Kendati begitu, dari pantauan di sejumlah terminal di Jabar belum terlihat ada peningkatan signifikan."Malah terjadi penurunan, tapi ada beberapa daerah di Jawa Barat yang mendapat limpahan penumpang lebih banyak dengan tujuan dari Jakarta," katanya.

Sponsored Ad

Perantau Nekat Mudik di Jateng Jadi ODP dan Akan di Isolasi

View this post on Instagram

Bapak ibu seluruh warga Jawa Tengah, khususnya yang ada di perantauan, wabil khusus lagi bagi yang berniat ingin pulang kampung. Untuk yang kesekian kali saya menghimbau dan mengingatkan kepada bapak ibu; jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, jika penjenengan semua pingin keluarga tetep sehat lan slamet, urungkan niat untuk pulang kampung. Tidak usah pulang kampung. Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan, sama saja anda membahayakan anak, istri, dan suami serta mengancam hidup orang tua panjenengan yang sudah sepuh. Bapak ibu, jalan terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa. Bapak ibu yang ada di Jakarta tentu tahu, ibu kota adalah zona merah Corona. Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar, mungkin saya, anda, teman atau keluarga kita. Artinya bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif Corona tapi tidak mengetahuinya. Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala. Dan jika anda sudah mengidap Corona, lalu anda nekat pulang. Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, orang-orang di jalan, keluarga, bahkan satu desa kena semua. Pasien positif Corona pertama yang dirawat di Solo bisa jadi peringatan kita. Dia pengusaha yang ikut seminar di Bogor. Tertular virus di sana, lalu menulari isteri dan teman-temannya, dia sendiri akhirnya meninggal. Di Purbalingga, ada juga empat pasien positif Corona dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta. Bapak Ibu, mohon maaf kalau saya semakin keras mengingatkan panjenengan. Ini semua tidak lepas dari peningkatan virus Corona di Jateng yang sangat cepat. Dalam tiga hari, pasien terkonfirmasi positif melonjak dari 19 orang menjadi 40 orang dan sudah ada 6 orang yang meninggal. Jumlah orang dalam pengawasan atau ODP naik drastis hingga 3.638 orang, serta pasien dalam pengawasan 294 orang.

Sponsored Ad

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo) on

Perantau Nekat Mudik di Jateng Jadi ODP dan Terkena Isolasi. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang saat ini sedang berusaha agar pemudik dapat selalu di pantau yang masuk ke wilayah Jawa Tengah. Perantau nekat tersebut akan di berikan status ODP ( Orang Dalam Pemantauan ) dan juga harus melakukan isolasi mandiri dalam waktu 14 hari.

Gajar meminta agar semua perantau tidak nekat melakukan mudik ke daerah Jawa Tengah. Tentu hal ini dilakukan agar dapat memutuskan persebaran virus Covid-19. Data yang di dapat untuk hari Kamis 26 Maret 2020 ini sudah ada 46.018 perantau yang melakukan perjalanan pulang ke Jawa Tengah, yang terbanyak berasal dari Wonogiri berjumlah 42.838 orang.

Sponsored Ad

Banyak Warga Yang Nekat Pulang Kampung Secara Diam Diam Ketika Ketahuan akan Isolasi

Nekat Mudik Ke Jateng Maka akan Menjadi IDP dan Akan Isolasi

Jumat 27 Maret 2020, Ganjar mengatakan bahwa data yang di dapat kemarin itu sangatlah tinggi sehingga kami harus melakukan pengecekan secara satu per satu.

Sponsored Ad

Ganjar akan memberikan surat kepada pemerintah Kabupaten dan juga Kota untuk seluruh pemuduki masuk ke dalam ODP Covid-19 dan harus melakukan isolasi selama 14 hari. Ia juga sangat meminta pengertian dari masyarakat dengan kondisi yang saat ini terjadi. Covid-19 itu sangatlah mudah untuk di tularnya dari sesama manusia tanpa gejala.

Terakhir Ganjar mengatakan “ sayangi keluarga di rumah dengan cara tidak melakukan perjalanan mudik ke rumah. Ini adalah bukti cintanya diri anda kepada keluarga, melakukan kemanusiaan secara adil yang juga beradap “


Sumber: Detikcerita.co.id

Kamu Mungkin Suka