Kini Bergelimang Harta Punya Rumah 15 M, Sule Nangis Bongkar Masa Lalu Hidup di Jalan, Makan Makanan Sisa Pria Ini, Siapa?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa komedian Entis Sutisna atau Sule merupakan salah satu selebriti yang kaya raya.

Kerja kerasnya di industri hiburan tanah air memang tidak pernah mengkhianati hasilnya.

Sponsored Ad

Sebut saja sekarang ia berhasil memiliki rumah mewah yang megah dan memiliki harga fantastis.

Bahkan harga rumahnya di gadang-gadang mencapai 15 miliar rupiah.

Terlepas dari itu semua siapa sangka ternyata dulunya Sule merupakan 'anak jalanan.'

Hal ini diungkapkannya saat seorang sosok masa lalunya dijadikan bintang tamu di salah satu program acaranya.

Melansir dari kanal YouTube Ini Talk Show, sosok yang diundang adalah Pak Ajat.

Ketika sosok itu datang, Sule tidak kuasa menahan tangisnya.

Sponsored Ad

Pria yang kerap dipanggil Apih Ajat oleh Sule ini merupakan guru tari yang sangat berjasa untuk Sule sebelum dirinya terkenal.

"Ini guru saya ini, ini Pak Ajat," ujar Sule.

"Guru tari dulu, dulu waktu masih zaman kandaga," jelasnya.

"SD kelas 4," timpal Pak Ajat.

"Pak Ajat terakhir ketemu Sule kapan?" tanya Andre Taulany.

"Waktu putranya Rizky waktu disunat saya ketemunya," jelas Pak Ajat.

"Tahun 2005 akhir," timpal Sule.

Sponsored Ad

Keduanya pun duduk di sofa yang telah disediakan, Sule tampak menggenggam tangan Pak Ajat.

Bahkan ia juga menyandarkan bahunya ke Pak Ajat, pria yang sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Sponsored Ad

Raut bahagia tidak bisa disembunyikan oleh Sule yang sudah lama tak bertemu Pak Ajat.

"Pak Ajat, Sule hari ini berulang tahun nih," ujar Andre Taulany.

"Kalau kita kilas balik ya, menurut Pak Ajat gimana nih sosok Sule di mata Pak Ajat?."

Sule yang mendengar pertanyaan itu tampak malu dan menutup hidungnya dengan selendang kuning.

Seketika suasana jadi sendu ketika Sule terlihat menahan tangisnya.

"Ini dulu waktu kecil sering tidur di rumah saya juga," ungkap Pak Ajat.

Sponsored Ad

"Jadi dulu, gue tuh senang bergaul orangnya ya," ucap Sule.

"Sule kok nangis kenapa, Le?" tanya komedian Kadir menyoroti air mata Sule.

"Terharu, dia ingat zaman-zaman dulu," timpal Andre Taulany.

Sule lantas menyeka air matanya yang mulai berjatuhan.

"Astaghfirullahaladzim," ucap Sule.

"Kenapa Sule sampai berkaca-kaca seperti itu? Ingat-ingat momen yang mana?," tanya Andre Taulany.

"Dulu waktu SMP, gue hidup di jalanan, Ndre," kenang Sule.

Sponsored Ad

Ia juga menceritakan bahwa saat masih kecil, dirinya memilih hidup dengan sang guru karena tak ingin menyusahkan orangtua.

"Gue gak mau nyusahin orang tua, akhirnya gue ikut sama dia," jelas Sule.

"Ya begitulah, setiap malam, gue pulang tuh kadang sebulan sekali."

"Kadang-kadang, ya jauh dari orang tualah," 

Bahkan orangtua Sule tidak tahu di mana keberadaan sang anak saat itu.

"Orang tua gak tahu gue ada di mana," kata Sule.

Sponsored Ad

"Sampai dicari-cariin dan yang lain-lain, gue ada di tempat dia."

Ternyata bukan hanya dengan Sule, Pak Ajat juga jadi kenal dekat dengan kedua orangtua muridnya itu.

"Berarti Pak Ajat sama saja sudah kayak orang tua lo juga ya?" tanya Andre Taulany.

"Karena tempat mengadunya Sule ke Pak Ajat."

"Iya, saya dengan ibu-bapaknya juga saya kenal baik, dekat sekali," ungkap Pak Ajat.

Pak Ajat juga bercerita bahwa saat itu Sule menginap di rumahnya agar pelajaran tarinya lebih cepat menyerap.

Sponsored Ad

"Ya itu biar katanya kalau kata orang Sunda itu biasanya kalau dekat dengan guru tuh cepat dapat ilmunya," cerita Pak Ajat.

Lagi-lagi Sule terlihat menyeka air matanya yang jatuh.

"Karena gue pikir gini, gue mau bisa menari, harus bisa dekat dengan gurunya ya," jelas Sule.

"Sampai-sampai, kalau dia makan itu ada sisanya, gue makan." kenangnya.

"Saking pengin bisanya," tukasnya.


Sumber: Nakita

Kamu Mungkin Suka