Rumah Sakit 1000 Kamar di Wuhan Khusus Pasien Corona yang Rampung Cuma 8 Hari Ternyata Arsiteknya Orang Jember!

Persebaran virus corona memang membuat was-was semua orang.

Virus yang menyebar dari Wuhan, China ini membuat pemerintah China kewelahan.

Setiap hari penderita virus corona semakin bertambah kian pesat.

Sponsored Ad

Belum genap satu tahun, lebih dari 28 ribu orang telah terinfeksi virus corona.

Virus corona menjadi musuh bersama karena bisa menyebabkan kematian.

Hingga hari ini, sudah tercatat lebih dari 500 orang yang meninggal akibat virus corona.

Melihat banyaknya pasien penderita virus corona, Pemerintah China langsung inistiatif membangun rumah sakit emergensi.

Dilansir dari Kompas.com, Pemerintah China berhasil membangun rumah sakit khusus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei selama 8 hari.

Sponsored Ad

Pemerintah China berhasil membangun dua rumah sakit dengan fasilitas 1.000 pasien.

Keberhasilan pembangunan rumah sakit kilat tidak terlepas dari peran arsitek.

Setelah ditelusuri, ternyata arsitek yang membangun RS khusus corona di Wuhan merupakan pria kelahiran Jember.

Informasi ini awalnya didapatkan dari pesan WhatsApp salah seorang teman sang profesor.

Sponsored Ad

Pria ini bernama Prof Huang Xi Mou, pria kelahiran Jember yang pernah belajar di SD dan SMP Zhong Hua Xue Xiao di Jl Diponegoro, Jember.

Sekolah Zhong Hua Xue Xiao sudah ditutup dari tahun 1966 dan diubah menjadi kompleks pertokoan Mutiara.

Setelah informasi tentang tempat kelahiran Prof Huang Xi Mou, pihak Kementrian Luar Negri China membenarkan berita tersebut.

"Prof. Huang lahir di Indonesia dan dibesarkan di Tiongkok," tulis pihak Kemenlu China dalam situs resminya.

Sponsored Ad

Berita tentang Prof Huang juga dibenarkan oleh Iwan Natawidjaja, pria asal Jember.

Dilansir dari Aceh.tribunnews.com, Iwan Natawidjaja pernah mengajar sebagai guru di sekolah Zhong Hua Xue Xiao.

Sponsored Ad

Iwan menceritakan bahwa keluarga Huang Xi Mou pernah tinggal di daerah Pecinan, Jember di kawasan Pasar Tanjung.

"Orangtuanya sudah meninggal. Adiknya, yang saya tahu ada dua orang juga menyusul dan tinggal di Tiongkok," tambah Iwan.

Iwan menceritakan bahwa arsitek RS khusus corona di Wuhan ini merupakan  pria asli kelahiran Jember.


Sumber: Grid

Kamu Mungkin Suka