Aku Selalu Bertengkar dengan Ibuku Soal “Hal Terbaik” bagi Anakku, Namun Setelah Tahu “Perjuangannya” Membesarkanku Di Masa Lalu, Aku Tak Kuasa Menahan Air Mata

Kasih ibu tak terhingga, kita pasti sudah tak asing dengan kalimat ini. Tapi pernahkah kita benar-benar mengetahui perjuangan ibu dalam mengandung hingga merawat kita sekarang? Kisah ini akan membuka mata, hati, dan telinga kamu dan membuat kamu sadar bahwa cinta ibu sebesar itu!

   

Mia sedang bahagia karena mengalam sebuah fase baru dalam kehidupannya sebagai wanita yakni mengandung. Kandungannya kini sudah berusia 6 bulan. Beruntung Mia ditemani oleh suaminya yang siaga serta ibunya di rumah. Namun, ternyata hal itu tak membuat Mia merasa bersyukur.

Sponsored Ad

Mia merasa kehadiran ibunya memang membantu. Namun, larangan dan nasihat ibunya selama ia hamil membuatnya lama kelamaan merasa terganggu. Ia merasa ibunya terlalu konvensional dan memberikan nasehat hanya berdasarkan apa yang ia rasa benar. Mia merasa ia bukan lagi anak kecil yang harus selalu mendengarkan bahkan menuruti apa yang dikatakan ibunya.

Sponsored Ad


Bahkan, suatu hari, saat ibunya tahu Mia ternyata menghasilkan ASI yang sedikit, ibunya memintanya untuk memberikan susu formula pada anaknya. Namun Mia malah membentak ibunya dan mengatakan bahwa ia tahu apa yang terbaik untuk anaknya dan ia tetap ingin memberikan ASI pada anaknya.


Sponsored Ad

Pertengkaran demi pertengkaran lain pun terjadi antara Mia dan ibunya. Mereka sering kali berdebat tentang hal terbaik apa yang harus dilakukan dengan anak Mia. Memiliki anak, membuat Mia merasa bahwa ibunya tak paham soal merawat anak yang lebih modern. Ia bahkan mengatakan bahwa ibunya tak mengerti rasanya menjadi dirinya yang ingin hal terbaik untuk anaknya.


Sponsored Ad

Mia lupa bahwa ibunya juga pernah ada di posisinya sekarang ini. Bahwa ibunya pernah berharap cemas dan menginginkan hal terbaik untuk dirinya. Bahkan, dahulu ibunya merawar Mia seorang diri. Ayah Mia meninggal karena kecelakaan tepat tiga bulan setelah ibu mengandung Mia. Dari sana, perjalanan panjang kehidupan ibunya sebagai single parent pun dilalui dengan berat. Sama seperti Mia, ibunya selalu ingin yang terbaik untuk Mia. Ia sangat menyayangi Mia dan bekerja keras untuk menghidupi Mia seorang diri.

Sponsored Ad


Semua kisah ini Mia dengan dari si mbok, pembantu yang sudah ada di samping ibu semenjak ia pertama hamil. Cerita itu bagai menampar Mia keras sekali. Ia lupa bahwa ibunya juga pernah mengalami hal yang sama, bahkan mungkin lebih berat dari dirinya sekarang. Namun, sekeras apapun perjuangan ibunya, ia tidak menyerah untuk tetap menyayangi Mia dan memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Sponsored Ad

Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa perjuangan dan kasih sayang orang tua itu tak akan pernah bisa kita balas. Namun, kita nyatanya terkadang lupa dengan hal ini dan lupa untuk menyayangi orang tua kita seperti seharusnya. Jangan lupa untuk selalu menyayangi orang tua kita ya, karena usia mereka tak muda lagi.


Sumber: Youtube

Kamu Mungkin Suka