Deretan Kontroversi 'Pangeran Cendana' Tommy Soeharto, Terlibat Pembunuhan Sampai Punya Anak Di Luar Nikah

Namanya kembali diperbincangkan, berikut deretan kontroversi dari seorang Tommy Soeharto.

Mulai dari keterlibatan dalam pembunuhan seorang hakim agung sampai punya buah hati di luar nikah.

Sponsored Ad

Siapa yang tak kenal dengan sosok yang satu ini?

Anak kelima dari pasangan Soeharto-Siti Hartinah ini paling populer dibanding dua saudara laki-lakinya yang lain, Sigit Hardjojudanto dan Bambang Trihadmojo.

Soeharto menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah yang kemudian dikenal dengan Tien Soeharto, anak dari Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Soemoharyomo.

Soemoharyomo merupakan seorang Wedana di Solo.

Pernikahan Soeharto dan Siti Hartinah dilaksanakan pada 26 Desember 1947 di Solo.

Sponsored Ad

Saat itu Soeharto berusia 26 tahun, dan Tien Soeharto berusia 24 tahun.

Tommy begitu dikenal karena kedekatan Tommy dengan banyak perempuan cantik.

Namun bukan itu saja, ia juga dikenal dengan sejumlah kontroversi yang mengelilinginya.

Bebas pajak dan melarikan diri

Tommy Menikah dengan Raden Ajeng Ardhia Pramesti Regita Cahyani (Tata), 30 April 1997.

Pernikahan tersebut dikarunia dua anak, yaitu Darma Mangkuluhur dan Radhiana Gayanti.

Selain itu, Tommy dikabarnya punya dua anak dari dua perempuan berbeda di luar pernikahan resminya.

Sponsored Ad

Satu anak perempuan dari Sandy Harun (mantan peragawati) dan satu anak laki-laki, Alif, dari Lani Banjaranti.

Ia harus menjalani hukuman penjara dari 2002-2006 atas vonis bersalah kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita (26 Juli 2001).

Ia juga terlibat kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal, dan melarikan diri setelah vonis bersalah atas kasus tukar guling PT Goro Batara Sakti yang melibatkannya.

Ia dibebaskan bersyarat pada 30 Oktober 2006 di bawah pengawasan dan pembinaan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Salemba hingga masa hukumannya berakhir Oktober 2008.

Sponsored Ad

Pernikahannya dengan Tata resmi berakhir pada September 2006 dan terbelit kasus perebutan hak asuh anak.

Tommy juga merasa sulit menemui kedua anaknya yang kini tinggal di Singapura bersama mantan istrinya.

Kritik tajam padanya mencapai puncak atas sepak terjangnya di dunia bisnis.

Semua berawal ketika ia mendapat fasilitas khusus untuk mengembangkan mobil nasional Timor lewat PT Timor Putra Nasional berbekal Inpres Nomor 2 tahun 1996 yang ditandatangani sang ayah, yang membuat bisnisnya bebas pajak.

Sponsored Ad

Belum lagi aksi monopoli perdagangan dan pendistribusian cengkeh dari petani ke pabrik rokok melalui Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC).

Bisnis ini kemudian dibubarkan atas desakan IMF.

Hamparan gerak usaha bisnis Tommy berkibar dengan bendera Grup Humpuss mulai sektor transportasi, perdagangan, konstruksi, properti, keuangan, dan otomotif.


Sumber: SajianSedap

Kamu Mungkin Suka