Kisah Pilu Calon Paskibra yang Gagal Terpilih Diduga Diserobot Anak Bupati Tanpa Tes

Di media sosial (Sosmed) lagi ramai kisah pilu seorang anggota Paskibra yang dikeluarkan karena diserobot posisinya oleh anak bupati.

Kisah Koko Ardiansyah ini berasal dari Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Pasalnya, Koko Ardiansyah gagal menjadi anggota paskibra lantaran posisinya digantikan oleh seorang anak pejabat.

Sponsored Ad

Kisah pilu yang dialami Koko ini akhirnya terungkap lewat video curhatnya yang menjadi viral di jagat maya.

Seperti yang diunggah ulang oleh akun Facebook Yuni Rusmini pada Selasa (13/8/2019) lalu.

Dalam video singkat tersebut, Siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara ini menceritakan perjuangannya sebelum akhirnya terpilih menjadi anggota paskibra kabupaten.

"Mulai pertama sampai akhir fisik terus. Tahap terakhir terus pengumuman ke sekolah. Nama saya ada di nomor 29," tuturnya seperti dilansir Facebook Yuni Rusmini.

Sponsored Ad

Koko sempat bergembira saat ia dipanggil untuk mengikuti pengukuran baju dan sepatu yang menandakan mimpinya tinggal selangkah lagi.

Namun, betapa hancur perasaannya saat tahu namanya tiba-tiba hilang dari daftar ketika sudah memasuki tahap karantina.

"Dah ikut pengukuran baju, pengukuran sepatu. Baru ketika karantina, nama saya nggak keluar," ungkap Koko dengan mata berkaca-kaca.

Dibesarkan sebagai anak yatim yang penuh dengan keterbatasan, Koko ternyata menyimpan harapan besar di balik bergabungnya ia ke seleksi paskibra kabupaten.

Sponsored Ad

Usut punya usut, ia bermaksud mengikuti seleksi paskibra kabupaten agar memuluskan cita-citanya menjadi anggota TNI.

Namun alih-alih mendapat sertifikat, kegagalan ini membuatnya harus menelan kekecewaan besar.

"Ya kecewa sedih semua deh kak. Karena saya pikirkan dengan ikut itu, saya dapat sertifikatnya, jadi saya pikir untuk mendaftar sebagai anggota TNI jadi gampang. Jadi karena sekarang gagal, mau bagaimana lagi lah kak, kecewa," ucap Koko.

Sponsored Ad

Dirundung kesedihan, Koko berharap agar ke depannya panitia bisa bersikap lebih adil karena menurutnya mereka menggantikan dirinya dengan orang yang tak pernah mengikuti seleksi sama sekali.

"Ya kalau untuk panitia, kalau bisa yang lebih adil lagi. Kalau memang menggantikan saya, gantikan dengan yang ikut seleksi yang lebih pantas dari saya. Jangan yang enggak ikut seleksi dimasukkan waktu karantina," pungkasnya.

Belakangan terungkap sosok yang menggantikan posisi Koko Ardiansyah di paskibra kabupaten bukanlah orang biasa.

Sponsored Ad

Lewat wawancaranya yang dilansir YouTube Official iNews (13/8/2019), Koko menduga orang tersebut adalah anak bupati.

"Kemarin belum kenal tapi sekarang sudah, si Doni. Dengar-dengar anak bupati kak," ucap Koko kepada wartawan iNews.

View this post on Instagram

ANAK YATIM ini Terpilih sebagai anggota Paskibraka Kabupaten Labuhanbatu, Namun ditengah jalan dikeluarkan begitu saja tanpa alsn yg jelas. Bahkan dikabarkan hanya krn ada anak pejabat yg masuk tanpa seleksi. Padahal ANAK YATIM Berprestasi ini berharap bisa masuk Akpol Tahun depan. . Mohon instansi dan jajarannya bila info ini benar untuk menindak lanjuti , yang mana setiap. Wni dan anak indonesia memiliki hak yg sama tanpa membedakan status sosial, ekonomi maupun jabatan. . Bila info ini tidak benar, mohon klarifikasi selengkap lengkapnya kepada masyarakat Indonesia. Yg mana dengan adanya kabar ini , jangan sampai mematahkan semangat generasi-generasi berprestasi untuk tetap berusaha mewujudkan cita-cita dan impiannya demi orang tua, bangsa dan negara. . Caption : Yuni Rusmini

Sponsored Ad

A post shared by MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on

Viralnya curhatan Koko Ardiansyah yang mengaku gagal jadi anggota paskibra kabupaten karena digantikan anak pejabat akhirnya terdengar sampai ke pihak Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Labuhan Batu.

Masih melansir YouTube Official iNews (13/8/2019), Kabid Pemuda Dispora Labuhan Batu, Awaluddin Siagian mengatakan pemilihan anggota paskibra adalah kebijakan dari bupati.

"Untuk bupati sendiri, itu adalah kebijakan untuk pembinaan kedisiplinan dan juga untuk menyalurkan bakat anak tersebut," jelas Awaludin.

Sponsored Ad

Namun, saat ditanya terkait Koko yang dikeluarkan secara sepihak dari tim paskibra kabupaten, ia enggan menjawab.

Sebab Awaluddin mengaku tidak bisa menjawab hal tersebut karena bukan wewenangnya.

"Kalau itu kebijakan dari pimpinan kita, kalau sejauh ini mengenai itu pimpinan yang bisa menjelaskan hal itu," tandasnya.


Sumber: LineToday

Kamu Mungkin Suka