Merasa Ditipu dan Luntang-lantung, Ratusan Eks ISIS Mohon Jadi Indonesia Lagi!

Kondisi eks ISIS asal Indonesia kian memprihatinkan. Hingga kini, ratusan mantan anggota ISIS itu masih berada di kamp pengungsian Ain Issa, Suriah.

Dari data yang disampaikan Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, hingga kini ada 686 anggota ISIS yang berasal dari Indonesia. Ratusan eks ISIS dari Tanah Air itu saat ini disebutkan dalam kondisi terdesak.

Sponsored Ad

Informasi terbaru soal kondisi eks ISIS asal Indonesia sendiri kembali disampaikan pengamat terorisme, Al-Chaidar. Dia menyebut, ratusan eks ISIS asal Indonesia itu kian memprihatinkan hidupnya.

Menurut Chaidar, banyak sekali eks ISIS yang berharap bisa pulang ke Indonesia lagi dan berkumpul bersama keluarga mereka. Sebab, mereka merasa telah tertipu oleh ISIS. Demikian seperti disitat Okezone.

“Saat ini mereka ditahan di kamp pengungsian Al Gol dan Ain Issa. Banyak di antara mereka yang ingin pulang ke Indonesia karena mereka merasa tertipu oleh ISIS. Kondisi mereka sangat menyedihkan,” kata Al-Chaidar Selasa, 18 Agustus 2020.

Sponsored Ad

Sudah tobat

Menurut Chaidar, sejauh ini banyak sekali eks ISIS yang menaruh harapan besar untuk bisa pulang kembali ke Indonesia lagi. Mereka mengaku sudah bertobat karena sudah salah pilih jalan, bergabung dengan ISIS.

Walau begitu, tak sedikit pula dari mereka yang takut mau pulang ke Tanah Air karena ada satu hal yang masih mengganjal. Yakni soal doktrin yang ditanamkan ISIS pada mereka.

Di mana, mereka sama saja murtad dari agamanya jika pulang atau kembali ke Tanah Air masing-masing.

Sponsored Ad

“Banyak juga yang tidak berani menyatakan ingin pulang karena jaringan ISIS menganggap mereka yang ingin pulang sebagai murtadin,” kata Chaidar.

Informasi yang disampaikan Al-Chaidar sendiri didapat karena memang benar jika ratusan simpatisan ISIS asal Indonesia yang kini tertahan di kamp pengungsian tidak diizinkan kembali ke Indonesia.

Padahal, mayoritas yang berada di kamp pengungsian, adalah anak-anak dan perempuan. “Tidak diizinkan kembali ke Indonesia. Banyak anak-anak dan perempuan. Yang laki-lakinya di penjara. Kondisi pengungsian sangat memprihatikan.”

Sponsored Ad

Tak semudah itu

Sementara itun Direktur Eksekutif The Wahid Institute, Yenny Wahid beberapa waktu lalu menilai, persoalan terkait eks ISIS asal Indonesia tidaklah mudah. Ini berkaitan dengan niatan mereka untuk kembali ke Tanah Air.

Sebab, ada banyak pertimbangan pemerintah yang mesti diperhatikan, begitu pula yang dilakukan oleh banyak negara lainnya.

“Memang masalahnya semua negara kesulitan menentukan harus diapakan warga negaranya yang kemudian pergi dengan ISIS dan ingin kembali. Banyak negara juga bingung ketika menentukan kebijakan itu,” katanya saat ditemui di UI, Depok.

Sponsored Ad

Putri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyebut, jumlah WNI yang berada di Iraq dan Syria tidak sebanyak negara-negara Eropa. Meski demikian, jumlah WNI eks ISIS bukanlah persoalan utama. Yang menjadi pertimbangan pemerintah, kata Yenny, adalah mengubah paradigma atau pola pikir mereka yang telah terpapar ISIS.

“Ada pihak yang mengatakan lebih baik diterima utamanya anak-anak. Pertanyaannya, sudah siap belum menampung mereka, karena membutuhkan sumber daya yang banyak sekali dan kapasitas yang besar untuk bisa mampu menampung anak-anak eks kombatan ISIS.”

Sponsored Ad

Yenny menilai, biar bagaimanapun mereka sudah pernah terpapar oleh kekerasan dan itu adalah hal yang cukup sulit untuk dihilangkan.

“Jadi ini pasti sudah ada di kepalanya, terekam dalam alam bawah sadarnya. Kalau ingin mengembalikan mereka lagi menjadi lebih normal cara pikirnya, harus lewat terapi yang panjang sekali.”


Sumber: Hops

Kamu Mungkin Suka